…diajak lebih berpikir keras dalam upaya memaknai keimanan akan keesaan-Nya.
Malam Jum'at bersama Yasin.
Memaknai kumpulan Kalam Ilahiyah dalam Quran Surah ke-36, Yasin yang terdiri dari 83 ayat, bisa memberi pemahaman betapa Al Quran adalah kitab suci yang menebar hikmah.
Banyak hal yang sejauh ini bisa menjadi bahan kajian, mempertajam akal dan pikiran serta tentunya, keimanan.
Betapa ayat-ayat dalam Surah Yasin memberi gambaran bahwa setiap manusia-manusia pilihan sebagai utusan-Nya adalah memberi peringatan tentang keberadaan Dzat Yang Maha Agung.
Juga, menyampaikan kabar gembira bagi orang-orang yang mengimani-Nya, bahwa kelak keberimanan mereka sepadan dengan ganjaran yang bakal diterima pada masa kebangkitan yang ditandai suara Sangkakala kedua, setelah tiupan Sangkakala pertama sebagai penanda hari akhir, kiamat.
Gambaran singkat tentang kondisi alam kekal dalam semesta neraka yang pedih dan penuh penyesalan bagi orang-orang yang ingkar pada-Nya dan mengabaikan peringatan dari para utusan-Nya.
Lalu keberadaan surga yang menentramkan bagi orang-orang yang beriman, kekal mulia dalam semesta yang membahagiakan, beriring kata “Salaam” yang selalu mereka ucapkan.
Semua ganjaran telah jelas dan adil, sebagaimana terjamin pada setiap guratan catatan yang agung dalam kitab nyata, yakni Kitabul Mubin, atau yang lebih dikenal sebagai Lauh Mahfuzh.
Tak hanya memberi gambaran alam akhirat yang menjadi orientasi utama bagi mereka yang beriman dalam meniti jalan hidup yang lurus, namun juga Surah Yasin menuai inspirasi tentang bagaimana manusia bisa memahami pola sistemik garis edar matahari, bumi, bulan yang kemudian disebut sebagai Tata Surya.
Bisa dibayangkan, lebih dari 1400 tahun lalu, Dia membuka ruang ilmu dan pengetahuan bagi makhluk ciptaan-Nya yang berakal, yakni manusia, melalui wahyu Ilahiyah kepada utusan-Nya, tentang adanya jagat raya beserta keberaturannya di luar angkasa.
Sejak itu, pikiran manusia diajak untuk keluar dari zona nyaman, diajak lebih berpikir keras dalam upaya memaknai keimanan akan keesaan-Nya, hingga akal pikiran membuahkan perilaku dan karya-karya yang bermanfaat bagi sesama, memuliakan bumi beserta isinya.
Bagaimana Dia memerintahkan setiap orang beriman agar berperilaku memuliakan seisi bumi, bisa termaknai pula dalam Surah ini pada ayat ke-80;
“yaitu (Allah) Yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
Ayat ke-80 surah ini, berisi ajakan bagi manusia agar menjaga kesinambungan alam, sustainable development.
Perumpamaan dari Sang Pencipta memang dahsyat! Setiap Kalam-Nya adalah sumber ilmu pengetahuan, mengilhami orang beriman.
‘Api dari kayu yang hijau’? Mengapa bukan ‘api dari kayu yang kering’?
‘Nyala api dari kayu yang hijau’ telah mengilhami agar manusia bisa mendapat energi, sekaligus bumi tetap menghijau.
Bukan api dari kayu yang kering. Karena Dia tak ingin manusia mengabaikan kesinambungan hijau yang membuat bumi bakal layu karena tandus dan kering.
Mengimani Kalam-Kalam Ilahiyah bisa menuai ilmu pengetahuan, lalu menjadi dasar untuk mendidik umat manusia, orang-orang yang beriman agar berperilaku memuliakan Bumi, demi masa depan.
Mari berilmu dan beriman.
Selebihnya, apabila Dia menghendaki, maka cukup bagi-Nya berucap Kalam; “Jadilah!”
Semoga Dia menjadikan kita sebagai orang beriman yang meniti jalan lurus menuju masa depan, akhirat.
…menimba ilmu pengetahuan dan belajar bersabar…
Jum'at pagi bersama Al-Kahf.
Quran Surah ke-18, Al-Kahf, berisi Kalam-Kalam Ilahiyah yang menggugah nalar, lalu menginpirasi manusia menuju jalan terang ke masa depan mereka yang kekal.
Kisah-kisah yang terimani tentang;
- Sekumpulan pemuda yang ditidurkan oleh-Nya dalam sebuah gua selama 300 ditambah 9 tahun.
- Dia memperkenalkan kalimat 'InsyaAllah', yang termaknai bahwa segala sesuatu atas izin-Nya.
- Kesabaran orang-orang beriman untuk merawat dan mensyukuri anugerah alam yang berkelanjutan, berupa kebun Anggur, melalui Kehendak dan Pertolongan-Nya, melalui Kalam-Nya 'MasyaAllah La Quwwata illa Billah'.
- Perjalanan Nabi Musa menimba ilmu pengetahuan dan belajar bersabar kepada seorang pria yang saleh bernama Khidr.
- Menginspirasi ilmu sains dan teknologi dilingkup metalurgi berupa logam campuran Besi dan Tembaga (superconductor alloy) di antara dua gunung sebagai kutub, untuk melindungi seisi Bumi dari makhluk-makhluk bukan manusia, yang akan merusak Bumi.
- Gambaran surga bagi orang-orang beriman, hingga Kalam-Nya tentang betapa luas ilmu pengetahuan yang dimiliki-Nya yang bahkan tak bakal cukup ditulis menggunakan berkali-kali tinta seluas samudera.
Memaknai Al-Khaf dengan segala kisah dan perumpamaan yang menjadi Kalam-Nya, juga menjadi bagian permenungan dan doa-doa yang dipanjatkan, agar kita senantiasa dalam kemuliaan dan petunjuk-Nya.
Mengaji dan mengkaji isi Surah baik Yasin pada malam Jumat dan Al-Kahf sewaktu Jumat pagi menjelang, tak hanya merenungi makna yang tersirat maupun tersurat dari setiap Kalam-Nya, yang sejatinya bahwa segala pesan dan perintah-Nya telah teranugerahkan dalam kualitas takaran yang tepat, yang bakal mampu dijalani oleh setiap orang yang beriman.
Juga, memaknai kedua Surah ini dan seisi Quran, adalah bagian dari mengupayakan diri pribadi menjadi orang yang berserah diri, menjadi Muslim.