Sesampainya ia di toko mainan ia teringat
akan sebuah boneka dalam sajak Joko Pinurbo;
"Ia mencari boneka di dalam celana."
Boneka yang bisa membawa sejuta bahagia.
Ia pulang melamun dan marah,
membanting ointu dan kemudian mendesah.
Dalam kegelapan pikiranya ia masih sempat
bertanya tentang sebuah celana.
"Aku mau kau pulang membawa celana;
hingga ia berkata pada bayanganya."
Angin membawa kabar kepadanya.
"Hai pengelana kutemukan celana dalam kau darah."