Barcelona kembali ke jalur kemenangan. Dalam 12 laga terakhir baik di kancah La Liga maupun Liga Europa, Barca belum pernah menelan kekalahan. Kesebelasan di bawah naungan Xavi Hernandes ini mendulang 9 kali kemenangan dan hanya 3 kali berakhir dengan skor seri.
Barcelona sangat produktif melesakkan si kulit bundar ke jala lawan. Total menyarangkan bola dalam 12 laga itu mencapai 32 gol.
Lawan yang dihadapi tidak semuanya klub gurem. Di antara lawan-lawan itu, ada tiga tim yang diprediksi merepotkan Barcelona meraup poin; Napoli, Atletico Madrid dan Real Madrid. Tapi klub asal Catalan itu mampu mengandaskan Napoli di Liga Europa, mengalahkan Atletico Madrid dengan skor 4-2, dan mempermalukan Madrid di markas Santiago Bernabeu dengan 4 gol tanpa balas.
Trend positif kembalinya Barca ke jalur kemenangan inilah yang membuat Xavi tidak mengesampingkan kans timnya mendepak Madrid. Dalam hitungan di atas kertas, memang sulit mengkudeta rival abadinya itu dari singgasana klasemen. Tapi Xavi tidak mau melempar handuk. Xavi masih percaya Barca mampu memburu dua target di musim ini; menjuarai La Liga dan menggondol tropi Liga Europa.
Xavi berhasil menumbuhkan sikap optimisme itu ke dalam tubuh klub, terutama ke pasukan lini depan yang sempat mandul. Saat ini lini depan Barca tidak tampil seperti macan ompong lagi. Permainan Blaugrana menanjak secara signifikan. Asahan taktik Xavi membuat serangan Barca makin tajam dan mematikan.
Klub yang berbasis di Cataluna ini membukukan rata-rata 2,6 gol per laga terhitung sejak 24 Januari hingga 21 Maret 2022. Deportivo Alaves menjadi korban pertama dari ketajaman lini depan Barca. Usai meraih kemenangan pada pekan ke-22 La Liga itu, fans Blaugrana makin termotivasi menonton tim kebanggaannya berlaga. Gairah mereka terbayar tuntas dengan kemenangan demi kemenangan yang diraih Gerrad Pique dan rekan-rekan.
Xavi sah-sah saja menatap peluang menjuarai La Liga dengan penuh optimis. Kompetisi La Liga masih belum memasuki pekan-pekan terakhir. Masih ada 10 pertandingan lagi yang akan dilakoni. Duel El-Clasico, Senin dini hari (21 Marer 2022) yang dimenangkan kubu tim tamu bukan saja memangkas jarak dengan Madrid, tapi keberhasilan menjadikan markas Santiago Bernabeu sebagai lumbung gol itu menjadi modal besar bagi punggawa Blaugrana memburu tropi La Liga.
Mengoptimalkan Rekrutan Baru
Pada bursa transfer musim dingin 2022, Barcelona memboyong empat pemain; Ferran Torres, Pierre-Emerick Aubameyang, Adama Traore dan Fabio Blanco. Di antara empat pemain itu, hanya nama yang disebut terakhir yang tidak masuk skuad utama. Sementara Ferran Torres, Pierre-Emerick Aubameyang, Adama Traore merupakan amunisi baru yang berkontribusi besar bagi agresivitas serangan Barca.
Ferran Torres, Aubameyang merupakan pemain yang tersisih di klub lamanya. Tapi di bawah arahan Xavi, kedua pemain ini kembali mengkilap kemampuannya. Adama Traore punya jam main tinggi di Liga Inggris. Durasi penampilannya bersama Wolverhampton Wanderers mencapai 1.062 detik. Tapi performanya musim ini menurun drastis dibanding musim 2019-2020. Saat itu dia mencetak empat gol dan mengemas delapan assist. Di musim ini dia hanya mengemas satu gol.
Bergabung bersama Barcelona, performa pemain berusia 26 tahun ini kembali trengginas. Sang perancang taktik yang sangat mengidolakan skema 4-3-3 menjadikan Adama Traore, Ferran Torres dan Aubameyang sebagai pasukan tridente di lini depan. Aubemayang diplot menjadi ujung tombak, diapit Adama Traore dan Ferran Torres yang berposisi sebagai penyerang sayap.
Pasukan tridente yang diisi pemain rekrutan baru ini betul-betul memuaskan petinggi klub Barcelona. Ferran Torres bukan hanya punya kemampuan mengacak-acak lini pertahanan, dia juga rajin membobol gawang lawan. Pesepakbola kelahiran 29 Februari 2000 sudah mengemas 5 gol.
Aubameyang lebih ganas lagi di depan mulut gawang. Dia sudah mengoleksi 9 gol. Produktivitas gol inilah yang menyebabkan dia menjadi tumpuan baru di lini serang Barcelona. Memphis Depay yang biasanya menjadi pilihan utama harus merelakan diri posisinya diisi Aubameyang. Kalau konsistensi penampilannya terus dijaga, tidak butuh waktu lama bagi mantan pemain Arsenal ini untuk melampaui capaian 10 gol yang dikoleksi Memphis Depay.
Adama Traore belum mengemas gol. Tapi daya gedor dan pergerakan cepatnya di sayap kanan sulit dihentikan oleh lawan. Xavi sangat butuh pemain sayap yang bertenaga dan punya kecepatan tinggi, demi menjaga agar permainan Barcelona tetap agresif dan spartan. Adama Traore yang diboyong dengan status pinjaman dari Wolverhampton Wanderers berhasil menjawab kebutuhan sang pelatih.
Adama Traore sempat dipinang Tottenham Hotspurs. Meski disodori gaji per pekan yang fantastis dia tidak tergiur. Dia rela kehilangan penghasilan 8 kali lipat demi bergabung dengan Barcelona.
Keputusan Adama kembali ke pangkuan Blaugrana ternyata berbuah manis. Permainannya jauh lebih berkembang dengan pendekatan sepakbola menyerang yang diterapkan Xavi. Berkat kehandalannya beradaptasi dengan taktik ofensif ala Xavi, dia sudah mencetak 4 assist.
Apalah jadinya kalau dia memutuskan menerima pinangan Hotspurs. Tenaga dan talenta Adama Traore sebagai pemain penyerang kemungkinan besar akan tersandera oleh pakem taktik Antonio Conte yang mengandalkan permainan defensif.