“Anda Dinyatakan Tidak Lulus Seleksi” kalimat singkat menguras emosi tersebut sering kali didapatkan oleh sebagian besar calon mahasiswa. Saya pun mendapatkan kata – kata tersebut sekitar 3 bulan yang lalu.
Kata semangat dari teman dan LTMPT pun tak dapat mengubah keadaan. Warna merah seleksi SBMPTN memang wajar. Akan tetapi, sebagian besar anak mendapatkan kekecewaan besar akan hal itu.
Kadang orang tua pun ikut kecewa dan memarahi anaknya, “kenapa bisa gagal? Bimbel sudah ikut kenapa kamu gagal”. Belum lagi melihat teman mendapatkan warna hijau dari seleksi SBMPTN. Minder? Jelaslah, tidak usah ditanyakan lagi.
Ekspektasi tinggi yang tak terealisasikan dari orang – orang sekitar pun menambah kesedihan calon mahasiswa yang belum lolos SBMPTN. Sindiran kata pun sering kali keluar dari mulut orang – orang di sekitar kita. Tidak bisa dipungkiri hal tersebut memang kadang terjadi saat itu.
Masa – Masa Frustrasi
Menangis, kecewa, dan frustrasi tergambar di raut wajah sebagian besar calon mahasiswa yang gagal SBMPTN. Menatap kosong pengumuman SBMPTN dengan perasaan yang tidak dapat dijelaskan.
Menyalahkan diri sendiri dan berdiam diri di kamar pun tidak bisa dihindari. Melihat handphone dan mendapatkan pesan bahwa ada teman kita yang lolos di jurusan yang kita inginkan. Jelas menambah keminderan yang kita rasakan.
Orang tua pun ikut andil dalam masa frustrasi saat itu. Mereka menyuruh kita ikut ujian mandiri ini itu yang penting kuliah. Walaupun, bukan di jurusan yang kita inginkan. Masa itu benar-benar menambah kesedihan para calon mahasiswa. Mereka bingung, ga ada arah dan minder karena diri ini belum berhasil lolos SBMPTN.
Terkadang ada calon mahasiswa yang mulai menutup diri dari circlenya. Mereka merasa malu sekaligus minder karena hal tersebut. Mereka berpikir bahwa dirinya lebih rendah dari mereka karena kegagalan tersebut.
Usaha Bangkit dari Kegagalan SBMPTN
Bangkit dari kekecewaan karena gagal SBMPTN mungkin sulit. Akan tetapi, bukan berarti tidak bisa. Kita bisa mulai dari curhat kepada Tuhan dan meminta ketenangan hati kepadanya. Setelah berdoa kita akan lebih terkurang emosinya. Terkadang ada beberapa anak yang membutuhkan healing akan kegagalan tersebut, maka lakukanlah hal tersebut. Istirahat sehari tidak akan rugi untuk kalian.
Satu atau dua hari setelah kegagalan SBMPTN mungkin kita sudah lebih tenang. Saat itu kita bisa memulai lembaran baru dengan plan-plan baru yang kita buat. Menentukan bagaimana ke depannya. Setelah itu, kita pun dapat mencari informasi ujian mandiri yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan kita serta persetujuan orang tua.
Percaya Kalau Diri ini Hebat dan Keren
Kita tidak perlu malu jika gagal SBMPTN dan mengikuti ujian mandiri ataupun mendaftar universitas swasta. Percaya pada diri bahwa kita ini hebat dan keren bisa melalui semua ini.
Saat sikap percaya itu muncul pada diri kita maka, kita akan lebih semangat dalam mencapai plan-plan yang kita buat. Kita pun jadi lebih percaya diri akan kemampuan yang kita miliki.
Percaya pada kemampuan diri kita tidak ada ruginya. Kadang kita percaya pada orang lain tetapi tidak percaya pada diri kita. Mulailah ubah kebiasaan tersebut karena hal tersebut mungkin akan menyulitkan hidup di masa mendatang. Percaya bahwa kita itu hebat dan keren akan menumbuhkan sikap optimis dalam menghadapi segala macam tantangan hidup.
Jalan Hidup Orang itu Berbeda-beda
Kecewa itu wajar didapatkan oleh calon mahasiswa yang belum berhasil lolos SBMPTN. Akan tetapi, kita jangan berlarut – larut dalam kesedihan itu tanpa adanya perubahan. Kita harus bisa bangkit dari kegagalan tersebut.
Iri dengan teman yang lolos SBMPTN mungkin didapatkan oleh beberapa calon mahasiswa yang belum lolos SBMPTN. Namun, kehendak Tuhan kepada setiap orang itu berbeda – beda. Bisa saja saat kita belum lolos atau gagal SBMPTN, kita mendapatkan hal yang lebih baik dari yang kita inginkan.
Kita itu diri kita bukan orang lain. Kita berbeda dengan orang lain siapa pun itu. Begitu pula dengan jalan hidup yang kita lalui.
***
Terkadang dalam hidup, kita melewati jalan yang mulus, semulus jalan tol, kadang juga melewati jalan berbatu. Kita sebagai manusia tidak tau apa yang akan direncanakan Tuhan di masa depan. Bisa jadi dengan kegagalan SBMPTN, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Jangan salahkan dirimu jika kamu belum berhasil meraih cita – cita yang kamu harapkan sedari dulu. Ada saatnya kamu akan memetik kebahagiaan dari perjuangan yang kamu lalui selama ini.
Tugas kita adalah berusaha, berdoa, dan berserah diri atas hasil yang kita dapatkan. Jadi, jangan negative thinking apabila mendapatkan sesuatu yang tak sesuai dengan ekspektasi karena terkadang hal tersebut memberikan hikmah besar dalam hidup kita.