Mitos merupakan suatu kepercayaan secara turun temurun dan menjadi pedoman suatu masyarakat dalam beraktivitas.
Bagi sebagian masyarakat yang memiliki pemikiran tradisional, mitos dianggap sebagai suatu kebenaran.
Bagi mereka, mitos merupakan realitas rasional meskipun sulit untuk dijelaskan.
Mitos terbentuk melalui anggapan berdasarkan hasil observasi kasar yang digeneralisasikan dan bukan dibentuk melalui penyelidikan.
Mitos akan menyebabkan seseorang memiliki prasangka terhadap suatu hal yang telah dinyatakan dalam mitos.
Kehidupan manusia sulit dipisahkan dari mitos yang tidak memiliki kebenaran pastinya.
Ketidakpastian dari kebenaran suatu mitos bergantung pada ketakutan manusia akan kebenaran mitos tersebut.
Contoh kongkret dari mitos adalah pamali. Pamali adalah suatu hal yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat Sunda.
Pamali masih dipertahankan karena sudah menjadi adat-istiadat yang telah berlangsung secara turun menurun dari generasi ke generasi selanjutnya.
Dahulu orang Sunda percaya jika seseorang yang melanggar pantangan akan terjadi hal-hal negatif pada dirinya.
Tapi zaman sekarangpun, budaya pamali masih sering diterapkan dan dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Contoh pamali yang masih sering kita dengar yaitu, pantangan berfoto bersama dalam jumlah ganjil.
Pantangan tersebut dipercaya akan membuat salah satu orang dalam foto meninggal terutama yang berada di tengah.
Ada pula persepsi yang mengatakan bahwa foto berjumlahkan tiga orang akan muncul sosok penampakan dalam foto tersebut.
Contoh berikutnya yaitu larangan duduk di depan pintu, pantangan ini dipercaya akan membuat orang yang duduk di depan pintu tersebut akan jatuh sakit.
Hal ini dikarenakan pintu merupakan tempat yang sering dilalui oleh makhluk halus.
Contohnya berikutnya adalah larangan untuk menyapu pada malam hari.
Pantangan ini dipercaya akan membuang rezeki orang-orang yang berada di dalam rumah tersebut.
Contoh berikutnya adalah pantang bagi seorang ibu yang sedang hamil untuk menjelakkan sesorang.
Hal ini dipercaya akan membuat anaknya yang kelak lahir akan menjadi seperti orang yang dihina oleh ibunya.
Misalkan sewaktu ibunya hamil sering menghina orang yang memiliki wajah kurang cantik/tampan.
Maka dipercaya jika anaknya lahir wajahnya akan mirip dengan orang tersebut.
Contoh berikutnya mungkin lumayan sering kita dengar, yaitu larangan membuka payung di dalam rumah.
Pantangan ini dipercaya bahwa membuka payung di dalam rumah maka dalam waktu dekat orang yang berada di dalam rumah tersebut akan mendapatkan musibah.
Contoh berikutnya larangan bersiul pada malam hari, hal ini dipercaya akan mengundang makhluk halus yang akan menganggu keluarga.
Contoh berikutnya yaitu tidak boleh duduk dibantal karen dipercaya orang tersebut akan terkena bisul.
Contoh terakhir ini merupakan pantangan yang paling sering terdengar dan bahkan terdapat satu film yang baru-baru ini viral.
Filn tersebut memiliki judul “pamali” yang telah rilis di bioskop pada tanggal 6 Oktober 2022.
Pantangan tersebut adalah menggunting kuku pada malam hari, hal tersebut akan mengakibatkan umur keluarga atau kerabat terdekat orang tersebut menjadi singkat.
Konsep Teoritis
Teori Strukturalisme yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure merupakan pendekatan ilmu humanis.
Teori ini menganalisis bidang tertentu, misalnya mitologi.
Teori Ferdinand De saussure berkaitan dengan mitos.
Mitos juga termasuk suatu hal yang belum diketahui kebenarannya dan dapat disebut juga sebagai legenda zaman dahulu.
Banyak orang yang terseret oleh asumsinya sendiri yang membuat mitos tersebut sungguh terjadi.
Ketakutan-ketakutan manusia sendirilah yang menjadikan mitos tersebut nyata.
Analisis Masalah
Menurut saya, tak ada salahnya jika percaya dengan mitos-mitos dan pamali yang sudah ada dari zaman dahulu secara turun-temurun.
Hal tersebut sudah menjadi adat-istiadat yang terdapat di Indonesia.
Tetapi alangkah baiknya jika kita tidak terlalu mengkhawatirkan hal buruk yang akan menimpa.
Ada baiknya juga untuk sebisa mungkin menghindari hal-hal yang sudah menjadi pantangan untuk berjaga-jaga saja.
Jangan terlalu mudah terpengaruh oleh sugesti yang ada didalam otak kita karena hal yang seharusnya tidak akan terjadi, malah akan terjadi.
Secara sepintas mitos tampak aneh, tidak memiliki arti, tetapi bagi Levi-Strauss, mitos memiliki tata bahasa tertentu.
Mitos bahkan merupakan sebuah alat logika untuk menjelaskan berbagai kontradiksi yang dialami umat manusia.
Mitos merupakan hasil kreativitas kejiwaan manusia yang bebas.
Dalam interpretasinya, Levi-Strauss memperlihatkan bahwa mitos terdiri dari relasi-relasi serta oposisi-oposisi.
Dengan cara itulah pemikiran primitif berhasil menciptakan orde/keteraturan dalam dunianya.
Kesimpulan
Mitos merupakan sebuah legenda turun-temurun yang tetap harus dihormati dan diterapkan dengan fungsi memperbaiki kualitas hidup.
Larangan-larangan yang ada tidak perlu terlalu ditakuti karena belum dapat dipastikan kebenarannya.
Tetapi dengan berpikir menggunakan logika, pantangan-pantangan tersebut sangat bermanfaat bagi hidup kita.
Contohnya, kita tidak boleh duduk di depan pintu karena akan menghalangi orang untuk keluar masuk melalui pintu tersebut.
Lalu kita juga tidak boleh menjelekkan orang lain entah sedang hamil ataupun tidak.
Dan terakhir, kita juga tidak boleh duduk dibantal karena bantal adalah tepat kita menaruh kepala kita, sebaiknya duduk di tempat duduk saja.
Kesimpulannya, ambillah sisi positifnya dan jangan terlalu takut oleh hal-hal mitologi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.