Geopolitik merupakan suatu disiplin ilmu dalam hubungan internasional, pengertian dasar dari geopolitik adalah ilmu yang mempelajari mengenai hubungan antara sistem politik dan letak geografis dari suatu negara.

Kata "geopolitik" awalnya diciptakan oleh seorang ilmuan politik Swedia bernama Rudolf Kjellén mengenai pergantian abad 20, lalu menyebar ke seluruh Eropa antara periode Perang Dunia I dan II (1918-39) dan mulai digunakan di seluruh dunia sampai saat ini.

Definisi dari geopolitik itu sendiri adalah suatu kerangka kerja yang dapat digunakan untuk memahami dunia yang kompleks. Politik Global atau "apa yang aktor inginkan di dunia" melibatkan pemikiran dan tindakan dalam suatu kerangka geografis.

Geopolitik menjelaskan bagaimana negara, bisnis, kelompok teroris, dan sebagainya meraih tujuan politik mereka dengan mengendalikan fitur geografis dunia, yang disebut sebagai "fitur entitas geografis, berupa tempat, wilayah, skala, dan jaringan yang membentuk dunia.

Geopolitik selalu dipandang dengan dimensi internasional dan global, artinya isu-isu selalu terkait dengan skala global. dengan demikian, geopolitik dapat diidentifikasikan sebagai perebutan penguasaan entitas geografis dengan dimensi internasional dan global, dan dalam penggunaannya untuk kepentingan politik.

Berbagai argumen tentang efek politik geografi terkhusus iklim, topografi, tanah subur, dan akses ke laut telah muncul pada pemikiran politik barat setidaknya pada zaman Yunani kuno yang mana tertuang dalam tulisan-tulisan para filsuf terkenal seperti Aristoteles (384 - 322) dan Montesquieu (1689-1745).

Berbagai literatur geopolitik terkenal adalah literatur yang menjangkau secara luas (ekstensif) dari akhir abad 19 ke abad 20, yang mayoritas berfokus pada dampak dari teknologi baru revolusi industri terhadap politik dunia. dengan penggunaan pendekatan materialis untuk masalah kontemporer.

Sementara sebagian literatur lainnya cenderung menggunakan campuran analisis dengan advokasi kebijakan, dan bahkan beberapa menunjukkan prasangka rasial dan pembagian kelas yang mana begitu merusak pada masa itu.

Dalam geopolitik, para ahli di bidang ini berusaha untuk memahami bagaimana kemampuan industri transportasi baru, komunikasi, dan penghancuran seperti: kereta api, kapal uap, pesawat terbang, telegrafi, dan bahan peledak berinteraksi dengan skala terbesar "bumi" dalam sistem internasional yang berkembang.

Sebagian besar percaya bahwa era baru politik dunia ditandai dengan penutupan perbatasan, teritorial yang semakin besar, persaingan negara yang semakin ketat. namun sebagian lagi percaya bahwa pergolakan besar akan muncul.

Bahwa sistem perimbangan yang menjaga ketertiban di Eropa sudah usang, bahwa kerajaan inggris (negara adidaya pada abad 19) sudah tidak relevan. dan bahwa Amerika serikat dan Russia merupakan dua negara yang baik dalam ukuran dan lokasi untuk bertahan dalam era hidup yang lebih baru. 

Analisis politik Manhan mengenai kebangkitan kerajaan Inggris merupakan titik awal dari "geopolitik", Mahan berargumen bahwa kontrol rute laut sangatlah menguntungkan dikarenakan superior kapal layar lintas samudera dibandingkan dengan transportasi-transportasi darat bertenaga hewan. Manhan mengklaim bahwa ada kecenderungan perdagangan maritim fan kepemilikan kolonial dikendalikan oleh suatu negara maritim yang diposisikan dengan baik.

Dengan munculnya kereta api Mackdiner mengemukakan bahwa kekuatan darat mengalahkan kekuatan laut. dengan teori "jantung"-nya yang berfokus pada wilayah Eurasia yang memiliki akses kereta api, ia berpendapat bahwa negara manapun yang dapat mengendalikan jantung akan mengendalikan politik dan dengan demikian dapat memberikan ancaman pada dunia.

Sebaliknya Skypman berpendapat bahwa wilayah "pegunungan" Eurasia yang membentang dalam bentuk bulan sabit dari Eropa hingga Asia Timur mempunyai kecenderungan untuk bersatu di bawah satu negara dan bahwa negara yang menguasainya mampu untuk menguasai dunia.

Hausfer dan ahli geopolitik Jerman yang lain mendukung dominasi internasional Jerman mengembangkan teori wilayah "pan", sebuah blok seluas benua yang mencakup metropoli industri (atau kekuatan utama), dan mengemukakan 4 wilayah pan-Eropa (termasuk Afrika) yang dikuasai oleh Jerman.

Pan-Asia oleh jepang, pan-Amerika oleh Amerika serikat, pan-Russia oleh Uni Soviet-kemungkinan akan muncul sebagai sebuah tahap peralihan sebelum dominasi global Jerman. dengan munculnya pesawat membuat beberapa ahli geopolitik mengecilkan peran kekuatan laut dan darat demi keunggulan udara.

Selama Perang Dunia II beberapa ahli bahkan meramalkan bahwa perkembangan teknologi akan membuat kekuatan laut akan menjadi usang. popularitas dari geopolitik sendiri menurun setelah Perang Dunia II, baik dikarenakan hubungan Nazi Jerman dan agresi kekaisaran Jepang dan karena munculnya bahan peledak nuklir dan rudal balistik.

Berbagai faktor tersebut mengurangi pentingnya faktor geografis dalam keseimbangan strategis kekuatan global, namun geopolitik terus dan selamanya akan mempengaruhi politik internasional, yang menjadi dasar dari strategi pertahanan Perang Dingin Amerika Serikat.

Dikembangkan oleh George Kennan sebagai strategi geopolitik untuk membatasi ekspansi Uni Soviet. Ahli Geografi Politik juga mulai memperluas geopolitik untuk memasukkan berbagai faktor di dalamnya seperti faktor ekonomi dan faktor militer negara.