Di kalangan anak zaman sekarang siapa sih yang tidak mengenal kehidupan dunia media sosial? Contohnya saja Instagram, dan Tiktok merupakan salah satu media sosial yang mempengaruhi banyak anak-anak untuk mengkuti trend, seperti gaya hidup yang harus serba ‘ok’.
Di Tiktok kita melihat banyak orang-orang menampilkan dirinya layaknya sebagai manusia yang sempurna. Misalnya dari kecantikan wajah, bentuk tubuh, dan juga standar sosial lainnya yang mungkin tidak dimiliki oleh kita.
Nah, dari sini anak muda seringkali tidak percaya diri atau tidak mencintai diri sendiri. Pandangan saya, di zaman sekarang memang trend media sosial sebagai dampak tumbuhnya insecurity pada anak muda, kiranya memang cukup sulit untuk dihilangkan.
Kemudian muncullah tanda tanya mengenai insecurity yang saat ini masih hangat diperbincangkan. Apa sih sebenarnya yang membuat kita ini sebagai anak muda, gampang sekali insecure?
Sebelum jauh ke sana, kita harus tahu dulu nih, apa sih insecure itu? Perasaan insecure adalah perasaan yang muncul dalam diri seseorang yang terwujud dalam bentuk kegelisahan, merasa tidak aman, tidak percaya diri, bahkan rasa takut dan malu dengan diri sendiri.
Alasan anak muda mudah insecure biasanya karena fisik, sampai urusan pendidikan. Misalnya, kita mengambil contoh di kehidupan media sosial dengan sebuah postingan mengenai kecantikan. Yang mana anak muda terpengruhi bahwa kecantikan itu hadir mulai dari berkulit putih dan harus menggunakan skincare yang mahal.
Kecemasan sosial ikut mencuri perhatian. Misalnya, ketika kita melihat kualitas memotret gambar di Iphone pasti berbeda dengan android, dengan begitu kita mengklaim bahwa kecantikan hadir karena iphone. Dampaknya anak muda banyak memaksakan diri untuk memiliki gaya hidup yang sama.
Begitu pula dengan pendidikan, karena anak muda seringkali aktif di dunia media sosial maka ia akan melihat semua hal yang di luar kemampuannya. Kok dia bisa sih?, “dia pasti anak orang kaya pendidikannya terjamin gak kayak aku”, dll.
Padahal setiap orang punya standar sosialnya sendiri. Pun pintar bukan berasal dari kelas sosial atas, tetapi kemauan untuk belajar, dan setiap orang pasti mempunyai skillnya sendiri.
Rasa suka membandingkan diri dengan orang lain biasanya tumbuh pada diri kita sendiri dan juga karena datang dari lingkungan itu. Mereka yang insecure biasanya karena takut gagal, atau bisa jadi karena terlalu perfeksionis.
Ingat! Bahwa kita manusia ini pasti sudah mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kadang kita terlalu over thinking, dan tidak mengapresiasi apa yang kita miliki sehingga tidak menjadikan diri kita seseorang yang special.
Lalu apa saja sih tips untuk menghilangkan rasa insecurity?
Belajar mensyukuri hal-hal kecil yang sudah ada.
Kita sebagai anak muda mulailah belajar menerima atau mensyukuri hal-hal yang telah kita miliki, hal tersebut bisa dimulai dengan yang sederhana. Misalnya bersyukur masih memiliki tubuh yang sehat atau sekedar dapat berkumpul dengan teman, keluarga atau orang-orang yang kita sayangi.
Mengapresiasi setiap pencapaian.
Setiap pencapaian sekecil apapun biasakan agar kita bisa memberikan sebuah apresiasi untuk diri sendiri. Hal itu dapat membangkitkan fikiran yang semulanya negatif menjadi lebih positif.
Insecurity yang disebabkan media sosial biasanya memunculkan sifat suka membanding-bandingkan sehingga rasa percaya diri yang ada menjadi rendah. Dengan mengapresiasi pencapaian yang dimiliki harapannya mulai tumbuh keyakinan bahwa kita juga dapat melakukan suatu pekerjaan dengan baik.
Jangan selalu mengikuti standar orang lain.
Tidak dapat mengelak kalau media sosial secara tidak sadar membuat seseorang terobsesi dengan suatu standar yang sering orang lain perlihatkan. Pemikiran standar itulah yang harus kita coba untuk dapat menghilangkannya.
Memiliki lingkungan yang baik.
Sebagai makhluk sosial kita dapat berusaha atau sekiranya mencari lingkungan yang baik dan sesuai. Lingkungan yang baik itu diharapkan memiliki anggota atau orang-orang yang bisa menyebarkan aura positif sehingga jiwa kita juga ikut menjadi positif.
Nah, itulah beberapa tips menghilangkan rasa insecurity terlebih untuk kita sebagai anak muda ini, dengan mencoba beberapa tips diatas diharapkan kita bisa lebih mencintai diri sendiri sehingga lebih mudah untuk dapat membangunkan rasa percaya diri yang ada.
Dengan begitu, ketika membuka media sosialpun kita juga sudah bisa menghilangkan fikiran standar hidup yang dilihat pada postingan orang lain.
Yuk! mulai sekarang mari kita membiasakan diri dengan selalu mengingat kalau setiap orang pasti memiliki keindahan dan keunikannya tersendiri. Aku, kamu dan kita semua pasti bisa lebih mencintai dan menghargai diri sendiri.
Sesuai dengan salah satu kutipan kalimat dalam buku yang berjudul I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki 2 (Baek Se Hee, 2020:213), “Aku memutuskan untuk tidak memandang negatif diriku sendiri. Aku juga punya banyak sisi yang bercahaya.”