Hidup tak selamanya harus sesuai rencana dan keinginan kita, namun banyak rencana Tuhan yang tak pernah kita duga. Beberapa kejadian selalu lahir dari jiwa yang penasaran akan akibat yang akan terjadi. Sebut saja kejadian panah yang ada di Bima, NTB.

Yang selama dua bulan bahkan hampir tiga bulan terakhir ini begitu meresahkan masyarakat. Namun, sosok yang berada di baliknya sungguh membuat celongoh. Seakan tak percaya dengan semua yang terjadi serta pendidikan yang mereka dapatkan sudah cukup membuat mereka baik.

Semua berbanding terbalik dengan kejadian yang terjadi di Bima. Pada 22 April 2022 lalu polisi berhasil empat anak muda, dan tiga diantaranya masih di bawah umur. Mereka diduga melakukan penganiayaan dengan menggunakan parang dan panah.

“kejadian tersebut menimpa dan melukai korban yang umurnya jauh lebih tua dari pelaku, yang bahwa seumuran dengan kakak/abang mereka”

Kejadian tersebut berawal ketika korban pergi ingin menemui temanya disalah satu jalan di Bima dengan menggunakan sepeda motor, sesampai di tempat kejadian korban bersama teman-temanya langsung di hadang oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor.

Setelah itu, terduga pelaku datang dari arah belakang langsung membacok korban dengan sebilah parang. Sehingga korban lari mengamankan diri di lesehan sekitar tempat kejadian.

Mendapat informasi, anggota kepolisian yang dengan tempat kejadian langsung ke tempat dan berhasil mengamankan para pelaku dan membawa ke Mapolres Bima untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Korban bukan hanya saja di bacok, namun sebelum itu di panah oleh pelaku. Karna pada saat pemeriksaan. Pihak kepolisian mengamankan panah lengkap dengan busur-nya dan membawa parang.   

Kejadian pemanahan dan pembacokan bukan hanya saja sekali dua kali terjadi di Bima, namun sudah berlangsung hampir 3 bulan terakhir ini. Pihak kepolisian pun sudah banyak melakukan upaya untuk menghentikan kejadian ini, namun pihak kepolisian belum bisa menghentikan permasalahan ini.

Sehingga, Pihak kepolisian mengajak segenap komponen masyarakat untuk  mendukung penghentian aksi terror panah, yang menjadi momok yang menakutkan selama hampir 3 bulan ini di Bima.

Pengajaran begitu sangat penting di dalam kehidupan, membuat kita akan semakin tau tentang artinya kebaikan yang tak harus mengharapkan imbalan. Tentang perbuatan yang harus di pertanggung jawabkan, dan tentang ucapan yang harus di realita. Pengajaran tentang penguatan karakter harus di ajarkan di mulai usai dini.

Tentu dari keluarga yang harus lebih efektif untuk mengarahkan, mengajarkan, memberikan contoh dan selalu mengingatkan. Sekarang  bukan waktunya lagi untuk keluarga memarahi, menghakimi, memukuli. 

Jadilah teman obrolan yang nyaman buat anak, agar anak merasa bahwa ketika berada di tengah-tengah keluarga merasa di anggap dan ada teman untuk mencurahkan serta menceritakan apa yang telah dialami di luar sana. Yang mendukung segala hobi, yang mengajarkan akan pentingnya arti tanggung jawab serta yang selalu menjadi support sistem terbaik bagi anak.

Ketika karakter anak Indonesia yang semakin menyimpan menjadi perhatian khusus didalam dunia pendidikan. Sehingga harus ada gerakan penguatan karakter untuk anak bangsa yang mengacu pada; Manusia Indonesia yang bermoral, ber akhlak, dan berperilaku baik, Mencapai anak yang cerdas dan rasional, anak Indonesia kedepan menjadi manusia inovatif dan terus mengejar kemajuan Memperkuat semangat “harus bisa” yang terus mencari solusi dalam setiap kesulitan dan anak Indonesia haruslah menjadi patriot sejati yang mencintai bangsa, negara, dan tanah airnya.

Gerakan-gerakan seperti inilah yang di harapkan untuk memperkuat karakter anak bangsa yang semakin menyediakan. Dalam gerakan tersebut akan melahirkan anak-anak yang mempunyai nilai karakter yang religious, nilai karakter nasionalis, nilai karakter integritas, nilai karakter mandiri dan nilai karakter gotong royong yang akan memperkuat karakter di dalam diri anak bangsa. Sehingga akan menghindari anak bangsa dari perbuatan yang tidak diinginkan.

Pentingnya pendidikan karakter bagi anak bangsa yang harus terus diperhatikan dan dikembangkan. Penguatan karakter anak bangsa dalam upaya pembangunan bangsa, di mulai dari agamanya artinya religious. Sifat religius harus dimiliki anak bangsa bahkan dalam Pancasila juga di cantumkan, artinya begitu pentingnya sifat religious dalam diri anak bangsa yang sampai saat ini masih sangat kurang nilai religius-nya.

Setelah religious itu sudah kuat maka harus di barangi dengan kejujuran. Kejujuran merupakan perilaku yang sangat penting. Dengan menjadi pribadi yang jujur, akan membuat diri kita sebagai seseorang yang selalu dapat dipercaya dalam hal apapun.

Selanjutnya adalah toleransi yaitu sifat saling menghargai antara sesama, dengan adanya sifat toleransi di dalam diri anak maka akan semakin sedikit juga kemungkinan untuk menyakiti orang lain, bahkan melakukan perbuatan yang merugikan orang lain.

Anak harus di ajarkan mandiri mulai dari usia dini agar ketika sudah tumbuh dewasa, entah itu jauh dari orang tua atau keluarganya anak bisa mandiri dalam menghadapi apapun serta menyelesaikan tanggung jawab yang telah di berikan, serta masih banyak lagi nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan dalam diri anak bangsa. Sehingga menjadi anak bangsa yang mampu membawa perubahan yang lebih baik bangsa.