Pertemuan dengannya adalah sebuah pertemuan yang indah dan tak terlupakan. Cerita ini dimulai ketika aku masuk kelas 7 SMP dan saat itulah aku bertemu dengan sesosok lelaki  yang mungkin tidak terlalu tampan tetapi  pintar di kelas, aku kagum dengannya saat pertemuan pertama itu Azra namanya dengan nama yang indah itu aku mulai jatuh hati, kami saling dekat karena aku mulai berteman dengannya saat itu kesukaan kami sama, sama-sama wibu suka cerita anime dan banyak kesamaan yang membuat aku nyaman berada di dekatnya.

Setelah kenal lebih dekat dengan Azra kurang lebih 1 semester , sangat dekat dengan Azra sampai dikira kami berdua pacaran, sebab Azra sampai rela mengubah rute berangkat dari rumah dan pulang dari sekolah  agar bisa pulang dan berangkat bersamaku.  

Kami berdua selalu pulang bersama dengan menaiki sepeda masing-masing dan berjalan beriringan, Kami sangat bahagia waktu itu sampai-sampai aku yang menyatakan cinta kepadanya tetapi , dia menolak untuk berpacaran karena ia ingin focus sekolah terlebih dulu.

Waktu terus berjalan meskipun Azra tau aku menyukainya tapi dia tetap menjadi teman dan sahabat yang selalu ada untukku, dari kelas 7 naik ke kelas 8 Azra selalu membelaku saat aku dibully dan saat aku diasingkan oleh teman-temanku Azra selalu membelaku, prinsip Azra adalah “meskipun seluruh dunia menjauhimu aku akan tetap ada di sampingmu”  kata-kata itu yang membuatku kagum dan semakin semangat .

Azra adalah lelaki yang pandai ia tak pernah sekalipun berbicara kotor, merokok ataupun mengikuti gaya hidup anak-anak nakal pada zaman itu. Dia selalu rangking teratas di SMP sampai-sampai ketika Kami naik ke kelas 9 Azra yang waktu itu rangkingnya selalu teratas banyak dikenal teman-teman yang lain.

Aku yang biasa-biasa saja hanya bisa melihat kagum padanya. Saat akan mendekati ujian kelulusan ada pengumuman dari sekolah bahwa nanti anak-anak yang mendapat rangking 30 ke atas akan masuk ke kelas A untuk les pagi, itu adalah kelas paling diinginkan semua murid karena kelas A berisi anak-anak yang pintar.  

Pengumuman itu membuatku semakin terpacu apalagi ada Azra yang menjadi semangatku untuk terus belajar mendapat rangking 30 ke atas, aku berusaha belajar sekeras mungkin, mengerjakan soal-soal tryout belajar siang dan malam.

Sampai di mana Tryout pertama dimulai dan di situ aku mengerjakan dengan sungguh-sungguh agar aku bisa sekelas dengan Azra dan duduk sebangku bersamanya. 

Beberapa hari kemudian pengumuman keluar dan hasilnya Yap! Aku termasuk rangking 30 ke atas itu dan ikut di kelas A meskipun nilaiku masih kalah jauh dengan Azra tapi setidaknya aku bisa satu kelas les pagi bersama dengan Azra, meskipun aku juga sebenarnya sudah sekelas dengan dia, tapi entah mengapa aku juga ingin satu kelas les pagi bersama Azra.

Satu bulan aku dan Azra 1 kelas di kelas A senang rasanya bisa mengejarnya meskipun aku tau Azra tidak mau pacaran dulu denganku tapi aku senang melihatnya, dia adalah anak yang baik.

Sampai suatu ketika Ujian Nasional dimulai dan aku yang merupakan anak biasa-biasa saja hanya bisa berusaha keras untuk belajar dan berdoa agar mendapatkan nilai yang baik.

 Setelah Ujian Nasional berakhir dan kami semua mendapat pengumuman sudah seperti yang aku duga pasti Azra mendapat nilai yang bagus dan bahkan di mata pelajaran matematika dia mendapatkan nilai 100 sempurna, kekagumanku padanya semakin meningkat.

Kita harus berpisah saat masuk ke SMA, Azra pergi ke SMA favorit dan aku di SMA yang biasa-biasa saja, tapi saat itu juga Azra mengungkapkan perasaannya padaku, dan dia ingin menjadikanku pacarnya, aku kaget, tapi senang tanpa pikir panjang kami berdua berpacaran. Meskipun berbeda SMA tapi aku senang bisa menjadi bagian dari hidupnya.

Banyak hal yang aku lewati bersamanya, di SMA yang baru dia mengambil kelas akselerasi jadi Azra hanya 2 tahun di SMAnya, setelah lulus SMA dia mendaftar kuliah di salah satu kampus favorit di Jawa Tengah. 

Aku yang saat itu masih kelas 3 SMA ingin satu kampus dengan Azra aku belajar sungguh-sunguh. aku mengikuti seleksi SBMPTN dan setelah seleksi SBMPTN aku lulus dan diterima di satu kampus dengan Azra senang rasanya bisa bersama lagi. 

Meskipun Kami berbeda fakultas, Azra di Fakultas Teknik dan aku di Fakultas Keguruan, walau begitu Azra selalu ke gedungku untuk menemuiku, pernah juga kami berdua membuat essay bersama, makan bersama di dekat kampus, jalan-jalan berdua dan masih banyak lagi yang kami lakukan bersama.

Sampai saat ini kita masih bersama dan mungkin akan bersama seterusnya sampai maut memisahkan kita nanti. Doakan Kami ya!