Aku, Hatiku, dan Dia

Aku berani di setiap canda
Kusisipkan rasa di sela-sela tawa
Aku tak ingin dia percaya
Kuletakkan kebenaran di tengah dusta

Pertama, aku takut jatuh hati padanya;
kedua, aku takut mengungkapkannya;
ketiga, aku takut menyakitinya;
lalu, aku takut kehilangannya.

Dia melempar kalimat sederhana,
kutangkap makna luar biasa.
Dia bertingkah apa adanya,
bagiku dia selalu istimewa.

Dia wanita, dia berbeda
Dia tawarkan benih asmara
Dia buat aku tak biasa
Dia adalah rahasia penuh pesona.

Aku tak waras di dekatnya
Ada rindu saat dia tak ada
Semua takkan jadi sia-sia
Karena aku suka padanya.

***

Ada Dia di Sana

Aku hidup pada peradaban di mana cinta yang menjadi raja,
di mana TUHAN punya kuasa atas segala kejadian di dalamnya.

Semua berjalan apa adanya seperti dongeng di negeri cahaya,
manakala pujangga berseru dalam tiap bait puisi dan sepenggal nada.

Aku bernafas untuk hidupnya yang berhias warna-warna dunia,
hingga nanti di sana datang satu masa ketika senja menjawab semua tanya.

Dengan santun hati meminta agar mata selalu terjaga,
melihat jauh ke alam nyata karena ada dia di sana.

***

Aku Ingin Kamu

aku ingin kamu
serahkan hati padaku
biar aku masuk ruang rindumu
aku jaga makna setia untukmu
aku
kamu
kita jadi satu

aku ingin kamu
bertaut genggam beriring laku
bersama berbagi riang haru
melangkah tiada ragu asa dituju
mencurah cerita sepanjang waktu
indah dikenang tak jemu
pahit ditelan berlalu
ada rayu karena cemburu
ada cumbu karena rindu
bisu terganti isyarat khalbu

aku ingin kamu
apa jawabmu?
aku tunggu
ya, kamu!

- AFT -