Setidaknya untuk jangka ke depan, mesin, robot dan AI tidak sepenuhnya menghilangkan institusi. Sekolah-sekolah dan kampus yang membutuhkan kemampuan siswa dan mahasiswa akan memerlukan kegiatan spesifikasi dalam sistem otomatisasi.

Untuk sementara AI berusaha menggantikan manusia dari komputer menuju mesin. Dari pembelajaran konvensional menuju pengajaran transaksional – networking.

Misalnya guru dan dosen fokus terhadap proses pengajaran: mereka menyerap data, menganalisis informasi, dan mengambil kesimpulan. Demikian juga, sebaliknya AI dan robot membutuhkan sinyal, kerja internal, menyimpan data, dan menghasilkan solusi. Semua pekerjaan dari mesin dan manusia yang berbeda dilakukan dengan tujuan yang sama. 

Namun, ketika seni dan pekerjaan baru berada di dalam sistem otomatisasi. Maka hasrat dan perasaan kita di kaitkan dengan emosi. Kita cenderung berpikir bahwa emosi kita hadir ke dalam jaringan pikiran dan psikis saja. Padahal kognisi dan kejiwaan sebenarnya timbul dalam mesin. Algoritma adalah proses biokimia yang mampu memahami emosi dan perasaan manusia sebaik mungkin.

Ia dapat menganalisis seberapa besar –kesal dan kebahagiaan seseorang. Dan sebera tinggi dan rendahnya depresi kemanusiaan. Ia bisa mengenali seluruh wilayah sensor psikologis dan emosional seseorang.¹

Ia bahkan pula bisa berpikir sepuluh kali lipat dari kecerdasan biasa manusia. Jenis-jenis Industri, perbankan, dan perusahaan-perusahaan raksasa dunia. Seperti Alibaba, CEO, WHO, dan lain-lain. Hampir semuanya aktivitas mereka adalah menggunakan tenaga mesin dan kecanggihan komputer. Meskipun ada campur tangan pekerjaan manusia. Tetapi tidak menutup kemungkinan aktivitas mesin dan robot itu akan menjadi kepentingan utama selama periode kemanusiaan. 

Raymond Kurzweil, yang mengimajinasikan dalam bukunya How to Create a Mind: The Secret of Human Thought Revealed (Viking Penguin, 2012). Menggambarkan – seperti yang ia petisikan dalam naskahnya bahwa manusia secepatnya pada 2060 akan tercipta manusia hibrid ( gabungan perangkat-perangkat teknologis dan fisik biologis).

Tapi "imajinasi, How to Create a Mind: tentang penciptaan pikiran itu tampaknya masih jauh dari 40 tahun kedepan. Ia perlu beberapa langkah lagi untuk mencapai teknologi mutakhir itu. Karena selain pikiran penciptaannya tak sebaiknya yang manusia punya, bisa jadi mesin yang akan mengalahkan manusia. 

Di dalam buku itu, ia katakan: bahwa membran dalam otak manusia mampu menyimpan 300 juta informasi. Ia tentu bisa membuat "otak komputer di atas 10 kali lipat dari jumlah otak manusia. Walau yang demikian terjadi itu adalah hal yang tidak mungkin dimiliki dalam otak biologis. Tetapi yang ia pahami ada dalam kemampuan mesin dan komputer. 

Demikian pun sebaliknya, jika Raymond Kurzweil mengidentifikasi sesuatu yang berhubungan dengan sains dan teknologi adalah tenaga mesin dan produksi data. Tentu Anda risau mendengarnya. Paling tidak, ini demi selera intelektual.² Anda tidak boleh mengelaknya.

Ia bahkan dengan tepat membaca berpuluh-puluhan kali perkembangan sains dan teknologi, selama kurung waktu 40 tahun. Tidak lebih dan kurang dari ia yang temukan adalah manusia hibrid, gabungan organ-organ biologis dan teknologi, yang jauh lebih baik, cerdas dari kelebihan manusia. 

Dengan maksud: jika musik dan seni didefinisikan kita hari ini adalah sensasi emosional manusia. Maka tidak heran bagi kita bahwa ia bukanlah badai mistis. Melainkan ia adalah proses biokimia dan bioteknologi yang dikendalikan oleh neuronal dan algoritma mesin manusia. Perasaan, cinta dan ketakutan berlebih yang kita timbul dari dalam dan di luar tubuh kita adalah merupakan hasil algoritma yang bekerja.

Algoritma itu mampu memahami emosi dan perasaan manusia lebih dari apa yang dialami Jenifer, Justin, William Shakespeare, Beyond dan Frida. Tidak kurang dan tidak lebih dari apa yang mereka dapatkan dalam dunia ide, perasaan, dan imajinasi adalah merupakan hasil dari bioteknologi (gabungan organ-organ manusia dan teknologi).

Proses ini, tentunya berfungsi: dapat menghitung emosi Anda, menganalisis data Anda, menentukan suasana hati Anda, memahami kepribadian Anda, dan menghubungkan dampak emosional Anda – yang mungkin sifat emosional khusus manusia berhubungan dengan lagu, musik dan seni kepada Anda.³

Seandainya Anda bertengkar dengan suami-istri Anda. Algoritma yang berhak bertanggung jawab atas sistem suara Anda adalah badai batin dan emosi Anda.

Berdasarkan apa yang dipahami suasana hati Anda, psikologis Anda, dan dampak emosional Anda pada umumnya. Ia akan menghubungkan sensasi pengalaman kesedihan dan kebahagiaan Anda itu ke dalam lagu yang Anda mainkan.

Bila lagu-lagu itu cocok, sesuai dan tepat dengan kebutuhan dan perjalanan kisah perasaan masa lalu Anda. Anda akan menggemakan kesedihan dan kebahagiaan demikian. Bila tidak. Kemungkinan Algoritma dan adrenal Anda memungkinkan untuk menggantikan lagu yang demikian. Supaya sensasi perasaan dan emosional yang terikat dalam memori Anda membawa kekisruhan dalam jaringan yang sama. 

Lagu-lagu demikian, mungkin tidak sejalan dengan perasaan dan emosi Anda. Tetapi, karena gejola masa masa kecil Anda mengharuskan lagu itu untuk ingat kembali.

Algoritma memang membuat Anda gembira, juga membawa Anda terlarut dalam kesedihan. Tidak ada musisi, seniman dan sastrawan yang bisa mengubah pengetahuan dan teknologi menjadi manusia, selain AI.

Kemungkinan-kemungkinan AI seperti Inilah yang dirisaukan oleh Roger Penrose, sahabat Stepen Hawking dan teknolog – Elon Musk yang menyerukan perangkat, seperti AlphaGo dikembangkan dengan sangat hati-hati. 

Menurut mereka: mesin, robot dan komputer itu akan mengalahkan peradaban dunia, selain ia bisa berbicara dengan manusia. Ia bahkan pula menghancurkan manusia dan dunia. Terlepas dari "arahan dan kendali pawang"Nya. 

Sekedar perbandingan: pada 7 Desember 2017 setelah Deep Blue mengalahkan Kasparov, kerja sama manusia-komputer berkembang pesat dalam permainan catur. Namun beberapa tahun kemudian, komputer telah menjadi lebih baik dalam permainan, sehingga manusia kehilangan nilainya. 

Tetapi, ketika Google AlphaZero pada tahun 2016 mengalahkan Stockfish 8. Dimana Stockfish 8 adalah kejuaraan komputer dunia. Ia mampu memiliki akses yang berabad-abad dari pengalaman manusia. Bahkan pula bertambah dalam permainan komputer. Ia bisa menghitung 70 juta posisi catur per detik. Sementara, AlphaZero dapat menghitung 80.000 perhitungan kali per detik. Perbandingannya: jauh langit dengan bumi. Selama perubahan, manusia tidak pernah mengajarkan apapun darinya. 

Misalnya, pada tahun 1997, ketika Catur IBM mengetahui Deep Blue mengalahkan Garry Kasparov. Manusia tidak mau lagi berhenti bermain catur. Sebab, berkat IBM – catur manusia menjadi lebih baik dari pengalaman-pengalaman manusia sebelumnya. Setidaknya AI dan komputer lebih hebat mengalahkan dan mengungguli manusia. 

Meskipun ia berada di bawah kendali tim dan pawangnya. Tapi AI dan komputer mampu mendidik para ilmuwan, detektif, bangkir dan tentara terbaik dalam sejarah manusia.