Pandemi yang tak kunjung usai lebih dari setahun ini sudah mulai bisa mengubah perilaku manusia. New Normal bahasa kerennya. Suatu perubahan perilaku dan kebiasan yang memungkinkan manusia tetap menjalankan aktivitasnya namun selalu menerapkan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi.

Mulai dari kebiasaan yang terkait kesehatan fisik seperti gerakan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi interaksi dan mobilisasi, menjauhi kerumunan) sampai perilaku terkait kesehatan jiwa. Banyak cara yang dilakukan orang untuk mengatasi kejenuhan ketika harus di rumah saja karena harus membatas mobilitas.

Satu dari sekian cara yang dilakukan orang adalah dengan menggeluti hobi. Ada yang menggeluti kembali hobi lamanya yang selama ini terkendala waktu untuk melakukannya karena kesibukan pekerjaan. Ada lagi yang mencoba hobi baru yang sedang viral di media sosial.

Salah satu hobi yang perlu Anda coba saat ini adalah bertanam sayur dan buah secara hidroponik. Hobi ini bisa dibilang cukup mudah dan murah untuk dilakukan dengan tingkat keberhasilan yang lumayan tinggi. Bahkan pada beberapa orang, hobi ini dapat dikembangkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Di bawah ini, ada 6 alasan mengapa Anda harus mencoba bertanam sayur dan buah secara hidroponik:

Tidak memerlukan lahan yang luas untuk bertanam

Bertanam secara hidroponik tidak membutuhkan lahan yang luas seperti saat bertanam secara konvensional. Untuk pemula atau Anda yang baru pertama kali mencoba, bertanam dapat dilakukan dengan memanfaatkan baskom plastik dan saringan kelapa atau malah menggunakan botol plastik bekas air mineral.

Deretan tanaman dalam botol plastik tersebut bisa Anda letakkan di sepanjang pagar depan rumah Anda. Sehingga tidak perlu menyediakan space dengan luasan tertentu untuk memulainya. Atau untuk yang menggunakan baskom dapat diletakkan di space kecil di depan pintu dapur.

Bisa mendapatkan stok sayur dan buah segar

Ada berbagai jenis sayur dan buah yang dapat ditanam menggunakan metode hidroponik. Ada kangkung, segala jenis bayam, berbagai jenis selada, sawi, juga pokcoy dan saudara-saudaranya. Tanaman-tanaman tersebut termasuk jenis tanaman yang mudah dibudidayakan dengan cara hidroponik.

Tanaman sayur yang berbentuk buah seperti tomat, cabai, mentimun, kacang panjang, buncis dan sebagainya pun dapat dibudidayakan dengan hidroponik. Walaupun tanaman-tanaman tersebut harus dikembangkan dengan sistem yang agak sedikit berbeda.

Di beberapa tempat dan dengan skala yang lebih besar sudah banyak orang yang berhasil membudidayakan buah melon dengan metode hidroponik. Metode bertanam hidroponik yang digunakan juga berbeda dengan yang digunakan untuk tamanan sayuran.

Self therapy

Working from home dan school from home, dua kegiatan itu sekarang menjadi aktivitas kami sekeluarga selama lima hari dalam seminggu. Kadang terasa jenuh dan membosankan, bahkan stres juga saat deadline menghadang. Namun apa boleh buat kondisi belum memungkinkan untuk kita semua beraktivitas seperti sebelum pandemi.

Pagi hari, sebelum memulai pekerjaan kadang saya sempatkan menengok tanaman-tanaman di kebun hidroponik. Melihat hijau dan segarnya tanaman kami, membuat semangat melakukan pekerjaan yang lain meningkat. Kami menyebutnya “mood booster dan immune booster”.

Dalam kondisi pandemi seperti ini kita membutuhkan “sesuatu” yang dapat memperbaiki “mood” kita sehingga tidak mudah jenuh dan stres menghadapi ativitas sehari-hari. Selain itu, kita juga perlu menjaga imunitas agar virus dan penyakit tidak mudah memasuki tubuh kita.

Bahan pamer di media sosial

“Wow seger banget, baru panen ya?” begitu komen teman saat saya membagikan foto hasil jepretan saya di kebun hidroponik saya.  Kadang saya iseng memotret tanaman di kebun hidroponik dan kemudian membagikannya di laman media sosial saya.

Media sosial sebagai ajang pamer bagi banyak orang. Apa yang biasanya dipamerkan? Ya tentu saja apa yang dilakukan, apa yang dimiliki atau apa yang menarik di sekitar, untuk saya tentu saja memamerkan tanaman-tanaman kecil saya.

Deretan tanaman sayur yang berderet rapi di atas instalasi bisa menjadi objek foto yang menarik. Apalagi untuk Anda yang memang berbakat di bidang fotografi, Anda dapat menghasilkan beragam foto dari aktivitas bertanam hidroponik. Mulai dari pembibitan sampai tanaman siap dipanen.

Membangkitkan kenangan masa kecil

Memetik sayur segar saat akan memasak. Membangkitkan kenangan masa kecil saat menginap di rumah nenek. Di pagi hari nenek biasanya memetik sayur segar di halaman untuk dimasak menjadi makanan kami hari itu. “Sik ya nduk, tak ramban godong telo sik,” (sebentar ya Nak, Nenek petik daun singkong dulu) begitu kata nenek saya dulu.

Pembatasan mobilitas akibat pandemi yang saat ini dilakukan oleh pemerintah membuat saya semakin susah mudik. Dulu sebelum pandemi, saya bisa dua atau tiga kali mudik untuk melepas kangen kepada keluarga di kampung. Namun sekarang melepas kangen hanya bisa melalui video call dan memasak hidangan rumahan.

Bisa berbagi dan memungkinan mendapatkan penghasilan tambahan

Kebun hidroponik saya sudah beberapa kali panen sayuran. Pada percobaan pertama menanam kangkung, ternyata sayuran yang dihasilkan terlampau banyak untuk saya dan keluarga konsumsi sendiri. Akhirnya kami membagikannya kepada tetangga satu cluster perumahan kami.

Beberapa saudara yang masih terjangkau kami kirim juga dengan menggunakan aplikasi pengiriman instan. Ternyata itupun masih bersisa lumayan banyak dan akhirnya saya tawarkan melalui aplikasi media sosial perpesanan. Beberapa teman kantor ingin mencobanya dan saya bawakan kemudian.

Teman-teman dan tetangga yang sudah mencoba memasaknya mengatakan mendapatkan rasa “enak” yang berbeda. Mereka mengatakan sayuran yang saya berikan masih segar sehingga masih terasa “krenyes” saat dimasak. Bahkan mereka berpesan apabila di lain waktu kami panen lagi mereka bersedia membelinya.