Pembicaraan terkait topik guru honorer memang tidak akan ada habisnya. Mulai dari masalah penerimaan guru honorer di sekolah, peningkatan kesejahteraan, dan kinerja guru honorer yang jadi sorotan. Masalah yang terbaru tentang pengangkatan guru honorer sebagai ASN PPPK yang prosesnya belum juga selesai.
Saya pernah membaca jika guru honorer disebut sebagai pengangguran terpelajar. Menurut saya hal itu tidak pantas, apalagi jika ditinjau di lapangan. Hampir seluruh sekolah di negeri ini pasti ada guru honorernya. Para guru honorer biasanya menepati posisi pelaksana kegiatan, jadi seksi sibuk-sibuk. Apalagi yang masih muda dengan kemampuan IT yang bagus, jelas menduduki peran di sekolah.
Saya sendiri seorang guru honorer yang mengabdi hampir sepuluh tahun. Saya sering membaca dan mendengar kisah sedih para guru honorer. Mulai dari kisah guru honorer di pelosok daerah di Indonesia, hingga yang paling dekat, di sekolah tempat saya mengajar. Namun tidak semua cerita honer tentang kesedihan, pasti ada cerita yang membahagiakan.
Berikut adalah beberapa alasan yang membuat guru honorer itu tetap bahagia.
1.Panggilan hati sebagai guru
Alasan pertama yang membuat guru honorer tetap bahagia adalah panggilan hatinya sebagai guru. Kecintaan pada dunia pendidikan membuat guru honorer betah mengabdi dalam kurun waktu yang lama, meskipun mendapatkan honor yang sedikit.
Panggilan hati ini juga yang membuat para guru honorer tetap bahagia meskipun kadang kala menemukan hal yang kurang menyenangkan di lingkungan kerjanya. Tak hanya lingkungan kerja guru honorer saja yang kadang kurang menyenangkan, lingkungan kerja profesi yang lain juga demikian. Jadi ya tetaplah berbahagia di mana pun kita bekerja.
2. Senyum siswa saat pembelajaran
Hal inilah yang menjadikan motivasi guru honorer untuk tetap bahagia. Kedekatan guru honorer dengan siswa dapat dilihat saat pembelajaran maupun di luar kegiatan pembelajaran. Hal ini saya amati juga di sekolah tempat saya mengabdi selama ini.
Sebagai seorang guru segala kegundahan yang ada, jika saatnya masuk kelas, harus tetap bahagia. Aura bahagia guru akan menciptakan kelas menjadi nyaman. Hal ini berbeda ceritanya jika kita dalam kondisi banyak pikiran masuk ke kelas. Tanpa mengubah mindset kita, suasana kelas menjadi tak nyaman. Jadi kita harus tetap menampilkan aura bahagia.
Tanda jika kita berhasil memancarkan kebahagiaan yaitu bila kita masuk kelas, siswa tersenyum bahagia menyambut kita. Bisa terlihat juga dari kondisi saat mereka memperhatikan apa yang kita sampaikan di kelas. Kelas akan terasa hidup selama pembelajaran.
3. Guru honorer punya geng
Jangan salah paham dulu tentang geng. Geng bukan dibuat dengan maksud membuat keonaran atau demo perihal kebijakan. Geng untuk mempererat persaudaraan, pemberi motivasi saat kita sudah dalam titik terendah. Genglah yang membuat kita bersemangat dan bahagia.
Pernah suatu ketika, dalam seleksi CPNS yang saya ikuti empat tahun. Saya merasa putus asa waktu itu, harapan saya serasa sudah pupus. Pada saat putus asa seperti itu, teman segenglah yang memberikan motivasi. Persahabatan rasa keluarga yang membuat saya bangkit dari rasa putus asa.
Teman segeng saya ada lima orang terdiri yaitu Bu Feri, Bu Santi, Bu Lisa, Bu Muna dan Bu Muna. Setelah kami menyelesaikan tugas dalam satu semester, biasanya kami akan pergi refreshing. Kami kadang pergi ke pantai, ke gunung, atau sekedar makan di pinggir sawah. Saya bersyukur punya teman segeng yang membuat saya berpikir positif.
4. Guru honorer punya peluang mengembangkan bisnis
Semua tahu kalau honor yang kami terima kecil. Namun jangan berkecil hati, kita harus semangat untuk menjemput rezeki di tempat lain. Salah satu penarik rezeki ya kita harus bahagia.
Banyak di antara kami guru honorer yang punya usaha lain agar dapur tetap mengepul. Contoh di lingkungan sekolah saya, kebetulan saya mengajar di SMK. Beberapa teman guru honorer di sekolah mempunyai usaha online, jualan kue kering, rental peralatan resepsi, dan salon.
Saya sendiri, kebetulan suka berkebun. Alhamdulillah, dari berkebun itulah saya punya penghasilan tambahan. Hal yang membahagiakan jika dari hobi kita bisa mendatangkan cuan bukan?
5. Rasa syukur yang luar biasa.
Rasa syukur terhadap apa yang kita terima dan miliki adalah sumber kebahagiaan. Rasa syukur itulah yang akan jadi pemantik datangnya rezeki dari sumber yang lain. Rezeki tidak hanya diukur dari materi, namun teman yang baik, kesehatan, keluarga yang bahagia haruslah kita syukuri.
Percayalah dengan membangun kebahagiaan mulai dari diri kita, siswa kita juga akan bahagia. Ilmu pun akan membawa keberkahan. Semoga Allah SWT memberikan kesejahteraan bagi kita di dunia dan akhirat.
Demikianlah hal-hal yang membuat guru honorer harus tetap bahagia di mana pun berada. Teman-teman tetap semangatlah berkarya.