Kita semua tahu bahwa menabung adalah hal bermanfaat yang perlu dibiasakan. Dengan menabung kita terbiasa untuk hidup secukupnya karena sebagian penghasilan akan kita sisihkan, tidak seluruhnya digunakan untuk membiayai keinginan saat ini. Menabung juga menjadikan kita siap untuk menghadapi berbagai kondisi keuangan kita di masa mendatang.

Misalnya, saat kita mengalami kondisi tanpa penghasilan, atau ketika memerlukan dana besar untuk biaya kesehatan, biaya pendidikan, sewa atau membeli tempat tinggal, bisa juga sekedar pergi liburan ke tempat yang telah lama kita angankan, kita akan dapat mengatasinya jika kita memiliki dana tabungan. Dana tersebut ada, tersedia, karena kita telah menyisihkan sebagian penghasilan sedikit demi sedikit itu agar dapat digunakan saat diperlukan.

Oleh karena besarnya manfaat menabung, maka setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan perlu membiasakan diri untuk menabung. Namun khusus untuk kaum hawa, ternyata ada banyak alasan mengapa perempuan perlu lebih banyak menabung dibandingkan laki-laki. Apa saja alasan-alasan tersebut?

1. Perempuan hidup lebih lama.

Coba lihat sekeliling kita. Nenek kita masih hidup setelah kakek wafat beberapa waktu lamanya. Begitu pula dengan Ibu kita. Secara statistik perempuan memang hidup lebih lama. Menurut proyeksi Bappenas tahun 2020, angka harapan hidup orang Indonesia mencapai 73,4 tahun. Bagi laki-laki adalah 71,49 tahun, sedangkan perempuan 75,27 tahun. Ini berarti perempuan Indonesia rata-rata hidup empat tahun lebih lama dibanding laki-laki. Untuk membiayai hidup yang lebih lama tentu perlu dana tabungan lebih banyak bukan?

2. Perempuan rata-rata bergaji lebih rendah.

Hmm.. Jangan langsung menyangkal dengan mengatakan bahwa di kantor Anda banyak perempuan berpenghasilan besar karena menduduki jabatan tinggi. Coba hitung, dalam organisasi kantor Anda berapa banyak posisi tinggi yang dijabat perempuan? Secara umum perempuan yang memiliki jabatan tinggi sehingga bergaji besar masih lebih sedikit dibanding laki-laki. Karenanya jika di rata-rata, penghasilan perempuan memang lebih rendah dibanding laki-laki.

Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa dalam jabatan yang sama dengan laki-laki, perempuan seringkali memperoleh gaji lebih rendah. Karena berpenghasilan lebih rendah maka simpanan hari tua para perempuan juga lebih sedikit. Padahal perempuan diprediksi hidup lebih lama. Lagi-lagi ini berarti perempuan harus menyisihkan dana tabungan lebih besar agar dapat lebih leluasa membiayai masa tuanya nanti.

3. Perempuan lebih banyak memiliki tanggungan keluarga.

Mungkin Anda akan langsung mengatakan bahwa laki-laki lah yang bertanggungjawab terhadap urusan keluarga sehingga tentunya menanggung berbagai urusan keluarga, khususnya yang berkaitan dengan keuangan. Atau atas nama kesetaraan Anda akan mengatakan bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki tanggungjawab sama terhadap urusan keluarga.

Semestinya memang demikian lah yang terjadi, namun jika kita amati sekitar kita, ternyata banyak perempuan yang menjadi tumpuan keluarga. Perempuan yang menjadi orangtua tunggal karena bercerai, misalnya. Lebih banyak kondisi bahwa anak-anak dari keluarga yang bercerai akan tinggal bersama ibunya. Meski ada sebagian mantan suami yang memberikan sokongan dana biaya hidup, namun lebih banyak yang tidak memenuhi kewajibannya itu. Untuk bersiap menghadapi kondisi kurang nyaman itu, perempuan perlu lebih banyak menabung.   

4. Perempuan memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah.

Survei yang dilaksanakan Otoritas Jasa Keuangan RI pada tahun 2019 menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan perempuan Indonesia adalah 36,13% sedangkan laki-laki 39,94%. Tingkat literasi ini menunjukkan kemampuan dalam menggunakan uang dengan tepat, pemahaman akan urusan yang berkaitan dengan bank, serta pengetahuan terhadap jasa perusahaan keuangan.

Dalam mengurus kebutuhan sehari-hari perempuan memang cukup handal melakukannya, namun ternyata untuk melakukan urusan keuangan dalam jumlah besar seperti membeli rumah, tanah, juga kendaraan, laki-laki jauh lebih paham karena lebih sering melakukannya. Hal ini menyebabkan laki-laki lebih mengerti urusan perbankan dan berbagai produk keuangan yang tersedia di pasar.

Lalu apa hubungan hal ini dengan perlunya perempuan menabung lebih banyak? Jika perempuan lebih banyak menabung, maka ia akan memiliki tabungan lebih besar, sehingga ia lebih percaya diri untuk berurusan dengan bank guna mencari tahu produk keuangan yang cocok dengan kebutuhannya, juga lebih yakin dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan uang yang besar. 

5. Perempuan perlu menjadi panutan dalam pengelolaan keuangan.

Tanpa disadari kita sering merujuk kepada seseorang yang kita anggap sebagai panutan dalam melakukan tindakan keseharian kita. Apa yang kita lihat sejak kecil hingga dewasa sedikit banyak akan mempengaruhi sikap kita. Demikian pula dalam mengelola keuangan. Apa yang dilakukan Ibu atau malah boleh jadi apa yang tidak bisa dilakukannya berkaitan dengan keuangan, seringkali membekas di ingatan kita. Ibu yang melakukan pengelolaan keuangan dengan baik antara lain dengan rutin menabung akan menjadi contoh yang akan membekas di benak anak untuk ditiru dan dipraktikkan kelak.

Tentu ini tak hanya berlaku bagi perempuan yang kebetulan menjadi Ibu. Di lingkungan kantor atau keluarga besar, tetap diperlukan sosok panutan dalam mengelola keuangan.

Kelima hal di atas menjadi alasan mengapa perempuan perlu lebih banyak menabung. Ayo para perempuan, Anda perlu lebih giat menabung!